BID HUMASHUKUMNewsPOLRESTA PALU

Polsek Palu Barat Pengaman Unjuk Rasa Koalisi Petisi Palu-Donggala di Jembatan Buluri.

Polsek Palu Barat, 21 Mei 2024 – Puluhan aktivis dari berbagai LSM, WALHI, kelompok perempuan, dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Petisi Palu-Donggala menggelar aksi unjuk rasa di area Jembatan Buluri, jalur Trans Palu-Donggala. Sekitar 40 orang berkumpul untuk menyuarakan kekhawatiran mereka terkait ancaman serius yang dihadapi masyarakat Buluri akibat aktivitas penambangan galian C.

Korlap aksi, dalam orasinya, menyatakan bahwa masyarakat yang berada disekitar penambangan galian C mengalami peningkatan kasus penyakit, khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Polusi udara yang diakibatkan oleh debu dari penambangan menjadi ancaman kesehatan yang nyata. “Masyarakat berhak atas udara yang bersih dan sehat. Namun, janji perusahaan penambangan untuk mensejahterakan warga tidak terealisasi,” ujarnya.

Aksi ini mendapatkan pengamanan dari Polsek Palu Barat yang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Rustang, S.H., M.H. Saat massa tiba di lokasi, mereka disambut oleh Lk. HRY, warga setempat yang mengaku sebagai pemilik lahan jalan alternatif penghubung Palu-Donggala. Lk. HRY melakukan aksi penutupan jalan sebagai bentuk protes terhadap debu yang dihasilkan oleh kendaraan perusahaan yang keluar-masuk area penambangan.

Massa kemudian menggelar orasi di jalur kendaraan yang ditutup oleh Lk. HRY, sekaligus membagikan masker dan selebaran kepada pengguna jalan. Dalam tuntutannya, Lk. HRY meminta solusi konkret dari perusahaan untuk mengurangi debu jalan, seperti penyediaan batu kerikil.

Kapolsek Palu Barat bersama Lurah Buluri, Pr. Akmal Yusuf, Babinkamtibmas, dan Babinsa Buluri segera melakukan mediasi dengan pihak perusahaan. Setelah negosiasi, perusahaan akhirnya setuju untuk menyediakan bantuan batu kerikil guna meminimalisir debu jalan. Penutupan jalan oleh Lk. HRY pun berakhir, dan arus kendaraan kembali normal.

Sementara itu, massa aksi melanjutkan orasi dan pembagian masker kepada pengguna jalan alternatif. Sebanyak 5.000 masker dibagikan kepada kendaraan yang lewat selama aksi berlangsung. Pada pukul 10.50 WITA, kegiatan unjuk rasa berakhir dengan tertib, dan massa membubarkan diri.

Kegiatan ini berlangsung aman dan lancar, meski tetap menyisakan PR besar bagi pemerintah dan perusahaan untuk mengatasi masalah polusi udara yang mengancam kesehatan masyarakat Buluri. Massa berharap aksi ini dapat menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.