BID HUMASGeneralLatestNewsSATKERUmum

Kultum Ramadhan: Keistimewaan dan Keutamaan Puasa

Tribratanews, Palu – Kuliah Tujuh Menit (Kultum) adalah ceramah singkat yang biasanya disampaikan setelah sholat fardhu atau sholat tarawih, terutama di bulan suci Ramadhan.

Kultum bertujuan untuk memberikan tausiyah atau nasihat keagamaan dalam waktu yang singkat, sekitar tujuh menit, sehingga jamaah tetap dapat menyimak dengan baik tanpa merasa jenuh.

Berikut salah satu Kultum yang berjudul Keistimewaan dan Keutamaan Puasa di kutip dari detiksumbangsel.com.

Kita menyakini dengan sepenuh hati bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan nan indah ini kita diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Ibadah yang spesial karena ia benar-benar menjadi penghubung antara seorang hamba dengan Rabb-Nya.

Rasulullah SAW meriwayatkan firman Allah SWT dalam hadis qudsi:

“Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali, puasa. Sesungguhnya puasa itu untukku, dan aku yang akan membalasnya.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Ada banyak keutamaan puasa sehingga menjadikan bulan tersebut menjadi istimewa dan berlimpah keberkahan. Di antar keutamaannya yakni:

Pertama, sebagai penghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, karena penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhori dan Muslim).

Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bahwa:

“Shalat wajib lima waktu, (dari) satu jumat ke jumat selanjutnya, (dari) Ramadhan ke Ramadhan, akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama dia tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

Dua hadits di atas jelas menunjukan bahwa jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demiNya dan mengharap ganjaran dariNya, maka dosa-dosa kita akan diampuni.

Kedua, puasa adalah perisai (penghalang). Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan:

“Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadis ini dikuatkan oleh hadits riwayat Imam Nasa’i:

“Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.”

Berdasarkan hadits itu kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa diantaranya adalah dusta, menggunjing, menfitnah, dan kemaksiatan lainnya.

Karena itu sudah selazimnya kita menjaga puasa kita agar tetap bermakna. Rasulullah mengingatkan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, tapi tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali hanya begadang.” (HR. Ibnu Majah).

Demikianlah, dua dari banyak keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya.

Allohumma ainna ‘ala dzkirika wasykrika wahusni ibadatika. Aamiin ya robbal alamin. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.(fn)