Empati Yang Mendalam, Dengan Memberikan Pengawalan Terhadap Iring-Iringan Jenazah Seorang Anak
Sigi, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Kepolisian Resor (Polres) Sigi menunjukkan wujud pelayanan prima dan rasa empati yang mendalam dengan memberikan pengawalan terhadap iring-iringan jenazah seorang anak perempuan berinisial BT (10 tahun).
Korban sebelumnya dilaporkan hanyut di Sungai Palu, Desa Tulo, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, dan ditemukan meninggal dunia di kawasan Pantai Mamboro, Kota Palu, pada Jumat (2/5/2025).
Pengawalan jenazah BT dilakukan oleh personel Satuan Samapta (Sat Samapta) Polres Sigi sejak dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu hingga menuju rumah duka yang terletak di Desa Tulo, Kabupaten Sigi. Langkah ini merupakan implementasi dari pelayanan prima kepolisian sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan rasa duka cita Polres Sigi terhadap keluarga korban yang tengah berduka.
Kepala Polres Sigi melalui Kepala Satuan Samapta (Kasat Samapta), Inspektur Polisi Satu (Iptu) Agil Kharie, S.P., menjelaskan bahwa pengawalan yang diberikan bertujuan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama proses pengantaran jenazah serta memberikan penghormatan terakhir kepada korban yang meninggal dunia akibat musibah tersebut.
“Pelayanan pengawalan ini kami berikan demi kelancaran iring-iringan rombongan jenazah agar dapat sampai ke rumah duka dengan lancar dan aman. Selain itu, tindakan ini juga sebagai wujud empati dan kepedulian mendalam kami dari Polres Sigi kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Iptu Agil dengan penuh keprihatinan.
Sebelumnya, BT dilaporkan hilang setelah terseret arus deras Sungai Palu saat bermain di sekitar sungai pada Kamis (1/5/2025) sore. Tim gabungan yang terdiri dari personel Polri, TNI, Badan SAR Nasional (Basarnas) Palu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, serta dibantu oleh warga sekitar, telah melakukan upaya pencarian secara intensif selama kurang lebih satu hari.
Jenazah BT akhirnya ditemukan oleh warga di tepi Pantai Mamboro, Kota Palu, pada Jumat pagi. Setelah proses evakuasi dan pemeriksaan visum di RS Bhayangkara Palu, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Tulo, dengan pengawalan ketat dari personel Polres Sigi.
Menutup keterangannya kepada awak media, Iptu Agil Kharie mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di dekat aliran sungai pada musim penghujan. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa yang dapat merenggut nyawa. (ab)