NewsPOLRES TOLI-TOLI

Polres Tolitoli Gelar FGD Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba di Wilayah Pedesaan

Tolitoli – Dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba di wilayah pedesaan, Polres Tolitoli menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba di Wilayah Pedesaan Kabupaten Tolitoli” pada Rabu (10/9/2025) bertempat di Aula Paramasatwika Polres Tolitoli.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K., didampingi Wakapolres Tolitoli Kompol Alfius, S.H. dan Kabag Ren Polres Tolitoli. Diskusi lintas sektor tersebut turut dihadiri oleh Ketua MUI Kabupaten Tolitoli, H. Muh. Falatehan, Lc., Kakancab Disdik Menengah Wilayah VI Tolitoli-Buol Baharudin, S.Pd., Kadis Dikbud Kabupaten Tolitoli Usman Taba, S.E., M.M., M.H., Sekcam Baolan Ahmad, S.E., Kepala Desa Kinapasan, Kepala Desa Malangga, tokoh adat, sejumlah LSM, serta lintas mahasiswa Kabupaten Tolitoli.

Dalam sambutannya, Kapolres Tolitoli menekankan bahwa pencegahan narkoba membutuhkan sinergi semua pihak. “Polri tidak bisa bekerja sendirian. Kami butuh kerjasama lintas sektor, baik pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, akademisi, maupun masyarakat, untuk bersama-sama memberantas penyalahgunaan narkoba, terutama di pedesaan. Tujuan kita adalah mewujudkan Tolitoli yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba,” tegasnya.

Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, dengan berbagai pandangan serta strategi yang ditawarkan. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah letak geografis Kabupaten Tolitoli yang strategis sekaligus rawan. Tolitoli berada di pantai utara Pulau Sulawesi dan berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi yang merupakan jalur pelayaran internasional. Daerah ini juga berhadapan dengan Selat Makassar di bagian barat, Kabupaten Buol di timur, serta Kabupaten Donggala di selatan. Kondisi tersebut menjadikan Tolitoli sebagai pintu masuk maritim dari dan ke Kalimantan, Malaysia Timur (Sabah-Sarawak), serta Filipina Selatan, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai jalur peredaran narkoba.

Para peserta FGD sepakat bahwa upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini, salah satunya melalui edukasi dan kampanye kesadaran di sekolah-sekolah dan desa-desa. Peran tokoh agama dan tokoh adat juga dianggap krusial untuk memberikan pengaruh positif kepada generasi muda agar menjauhi narkoba.

Dengan adanya FGD ini, Polres Tolitoli berharap lahir komitmen bersama dan langkah konkret untuk menutup ruang gerak peredaran narkoba di pedesaan, sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

“Pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui forum ini, mari kita jadikan Kabupaten Tolitoli sebagai wilayah yang tangguh, bersih, dan terbebas dari narkoba,” pungkas Kapolres.