Nelayan Hilang di Banggai Laut Ditemukan Meninggal di Perairan Bangkep
Tribratanews BANGKEP – Kepolisian Resor Banggai Kepulauan (Polres Bangkep) bergerak cepat menanggapi penemuan jasad seorang pria di Perairan Tanjung Pamali, Desa Kombutokan, Kecamatan Totikum, Bangkep, pada Minggu (5/10/2025) pagi. Jenazah teridentifikasi sebagai IRYANTOS. AWAM (46), warga Kelurahan Dodung, Banggai Laut (Balut), yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (4/10/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan awal tim medis, kematian korban diduga kuat disebabkan oleh faktor kesehatan, yakni henti jantung (cardiac arrest), dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Penemuan jasad yang mengapung di atas perahu dayung korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan setempat, Andri Dempahatu (@Ole), sekitar pukul 07.00 WITA. Saksi melihat sebuah perahu hanyut dan mendapati korban dalam posisi tertidur. Setelah gagal membangunkan korban, saksi bersama mertuanya, Mursalim Pabeta, mendekat dan memastikan bahwa korban telah meninggal dunia setelah melihat adanya darah kering di pipi dan posisi tangan korban memegang dada. Kedua saksi kemudian menarik perahu korban ke daratan Desa Kombutokan untuk dilaporkan kepada pihak berwajib.
Kapolsek Totikum, Iptu Nichlas P. Gaghana, bersama anggota, Babinsa, dan masyarakat, segera melakukan evakuasi. Korban kemudian dibawa ke penginapan desa dan dilakukan pemeriksaan medis oleh Tim Puskesmas Totikum, yang dipimpin oleh dr. Junaidi Lainadi.
“Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim Puskesmas, kami mendapatkan tanda-tanda kematian pasti tanpa adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Anton S. Mowala, S.Kom. di ruang kerjanya.
Lanjut Kasat Reskrim, diagnosis awal tim medis mengindikasikan penyebab meninggalnya korban adalah Dypsneu ec susp cardiac arrest atau sesak napas akibat dugaan henti jantung. Diagnosis ini sejalan dengan keterangan keluarga bahwa sebelum melaut pada Jumat (3/10/2025), korban sempat mengeluh sakit di dada (maag) dan telah meminum obat. Meskipun diminta untuk tidak melaut oleh istrinya, korban tetap berangkat untuk memancing cumi.
Pihak Polres Bangkep juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan subjek laporan orang hilang yang ditangani oleh Basarnas Balut. Sekitar pukul 09.30 WITA, Basarnas Balut bersama keluarga korban tiba di lokasi penemuan. Setelah proses pemeriksaan administrasi dan medis selesai, jasad korban dievakuasi menggunakan kapal cepat Basarnas untuk dibawa ke rumah duka di Kelurahan Dodung, Banggai Laut.
Meskipun diagnosis awal mengarah pada henti jantung, pihak keluarga korban telah menyatakan penolakan untuk dilakukan otopsi melalui surat resmi, menyatakan tidak keberatan atas kematian korban dan menganggapnya sebagai musibah.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Banggai dan pihak keluarga. Mengingat adanya penolakan otopsi dari keluarga dan tidak ditemukannya tanda kekerasan, kami menduga korban meninggal murni karena faktor sakit yang dideritanya. Kami akan terus memonitor dan memastikan proses pemakaman berjalan lancar,” tutup AKP Anton.
Upaya koordinasi dan pendampingan di rumah duka dilakukan oleh anggota Sat Polair Polres Bangkep untuk menjamin keamanan dan kelancaran proses.