Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Banggai, Kapolsek Bunta: 85 Rumah, Gereja dan Kantor Desa Terendam
Tribratanews.sulteng.polri.go.id – Kepolisian dari Polsek Bunta gerak cepat turun ke lokasi banjir yang terjadi di beberapa Desa/Kelurahan di Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai, sejak Senin (6/10/2025) malam.
Banjir yang melanda akibat intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan genangan di permukiman warga dikisaran 50 cm-1 meter, bahkan sempat memutuskan akses Trans Sulawesi Luwuk-Palu. Kondisi tersebut cukup menghambat aktivitas warga.
Kapolsek Bunta IPDA Andi Wijanarko mengatakan pihaknya langsung turun ke wilayah yang terjadi banjir dan membantu warga yang terdampak serta pengamanan dan koordinasi dengan instansi terkait penanganan.
“Hujan cukup tinggi dimulai sejak pukul 15.30 sampai 23.00 Wita,” katanya.
Akibatnya, ada 6 wilayah terdampak diantaranya Desa Balanga terdapat 2 titik longsor sepanjang sekitar 40 meter, Desa Lontio terdapat 4 titik longsor sepanjang 25 meter, dan Desa Huhak ada 2 titik longsor, 17 rumah termasuk Gereja tergenang air.
Kemudian di Kelurahan Salabenda, air mengenangi 3 rumah dengan ketinggian 1 meter, Desa Koili 45 rumah dan Kantor Desa terdampak, ketinggian air berkisar 50 cm, dan Desa Kalumbangan, air mengenangi 20 rumah, ketinggian air 50 cm.
“Tidak hanya itu sebuah mobil Daihatsu Sigra putih tanpa TNKB terperosok kejurang di Dusun III Desa Huhak. Pengemudi Safrudin Warga Binohu, Nuhon dan penumpang mengalami luka ringan,” ungkap Andi.
Lanjut Kapolsek, begitupun dengan sebuah alat berat jenis excavator yang sedang terparkir, masuk kejurang di Dusun I Desa Lontio. Selain itu kondisi jaringan komunikasi terputus dan listrik padam diwilayah Bunta, Simpang Raya dan Nuhon.
“Kondisi air perlahan surut dan tanah longsor berangsur diperbaiki sehingga akses Palu-Luwuk maupun sebaliknya sudah dapat dilalui,” tutupnya.*HumasPolresBanggai