BID HUMASGeneralSATKER

Jelang Hari Bhayangkara ke-78, 18 Eks Simpatisan JI dan ISIS Poso Ikrar Setia NKRI

Palu, Tribratanews – Kepolisisan Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam ikrar mantan simpatisan Jamaah Islamiyah (JI) dan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) Poso mengikrarkan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Andi Sappa Sudirman Polres Poso, Rabu (12/6/2024).

Sebanyak 18 mantan simpatisan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan ISIS di Poso mengikrarkan kesetiaan mereka kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara tersebut berlangsung menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-78 yang jatuh pada 1 Juli mendatang.

Proses pengucapan ikrar ini diselenggarakan di Markas Kepolisian Resor Poso dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kapolda Sulteng yakni bapak Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho S.I.K., S.H., M.H. bersama Bupati Poso dr. Verna G.M Inkiriwang, Forkopimda, Ketua MUI Poso, Ketua Yayasan Wakaf Amanatul Ummah Poso, Ketua Dewan pembina Yayasan Wakaf Amanahtul Ummah Poso, KH. Muhamad Adnan Arsal, S.Ag., dan para Pejabat Utama Polda Sulteng. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk merangkul kembali para mantan simpatisan kelompok radikal ke dalam pangkuan NKRI.

Kapolda Sulteng Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho dalam sambutannya mengatakan bahwa ikrar setia NKRI ini merupakan bukti nyata komitmen para mantan simpatisan JI Poso untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Dengan harapan mereka dapat menjadi agen perdamaian dan membantu pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Poso.

“Saya berharap para mantan simpatisan JI Poso ini dapat menjadi agen perdamaian dan membantu pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Poso,” kata Kapolda Sulteng.

Dalam proses ikrar tersebut, para mantan simpatisan secara serentak mengucapkan janji setia kepada NKRI di bawah bimbingan para ulama dan disaksikan oleh keluarga mereka. Proses ini juga diikuti dengan penyerahan bendera merah putih dan pembacaan Pancasila sebagai simbol integrasi kembali ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Salah satu mantan simpatisan yang ikut dalam ikrar ini, mengungkapkan rasa lega dan harapannya untuk masa depan yang lebih baik. “Kami menyesali perbuatan kami di masa lalu dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kami berjanji akan setia kepada NKRI dan tidak akan kembali kejalan yang salah,” ungkap Ustadz Ahmad.

Bupati Poso, dr. Verna G.M Inkiriwang, dalam sambutannya mengapresiasi langkah tersebut dan menegaskan kepada mantan simpatisan JI poso yang telah berikrar untuk setia kepada NKRI. Saya juga berharap para mantan simpatisan JI Poso ini dapat memulai hidup baru dan menjadi bagian dari masyarakat yang taat hukum,” kata Verna.

Ikrar setia pada NKRI adalah salah satu upaya pihak pemerintah dalam mewujudkan perdamaian yang ada di Kota Poso dan menjadi harapan untuk para mantan simpatisan JI Poso dapat kembali ke kehidupan yang normal dan menjadi bagian dari masyarakat yang damai dan sejahtera

Kapolda Sulteng dalam momentum tersebut juga turut membantu menyerahkan bantuan sosial usai acara ikrar kesetiaan NKRI. Bantuan sosial tersebut berupa paket sembako dan tali asih. harapnya bantuan tersebut dapat meringankan beban para mantan simpatisan JI Poso dalam memulai hidup baru,” kata Kapolda Sulteng.

Hari Bhayangkara yang ke-78 diharapkan menjadi momentum refleksi bagi seluruh jajaran Polri dan masyarakat untuk terus meningkatkan upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Dengan adanya ikrar kesetiaan dari para mantan simpatisan ini, diharapkan menjadi salah satu langkah penting dalam memutus rantai radikalisme dan terorisme di Indonesia. (Fz)