BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Renungan Kamis, orang terpilih yang bisa berbuat Ikhlas

Tribratanews, Palu – Kamis 19/01/23. Polda Sulteng setiap hari Kamis tiap minggunya menggelar kajian Islam di masjid Ar-Rahman Mapolda Sulteng. Demikian juga bagi yang beragama Nasrani dan Hindu beribadah di tempat masing masing, karena di mapolda Sulteng telah berdiri megah Masjid, Gereja dan Pura. Jadi tidak ada alasan personil untuk tidak melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing masing.

Mengapa demikian…..karena kematangan spiritual sangat penting dalam kehidupan sebagai manusia. Bahkan ada yang mengatakan tidak mungkin seseorang memiliki integritas tanpa 3 kecerdasan, cerdas secara intelektualnya (Quotient), cerdas Spiritualnya dan cerdas Emosionalnya. Apabila seseorang memiliki keseimbangan kecerdasan tersebut datas maka sudah dipastikan orang tersebut memiliki integritas.

Sebagai sampel sederhana, pada saat kita akan melakukan korupsi misalnya, secara logika merupakan pelanggaran hukum dan dapat sangsi hukuman, secara spiritual bahwa tindakan korupsi merupakan larangan dari Tuhan karena perbuatan dosa, secara emosional atau perasaan bahwa mengambil hak orang lain akan menyakiti orang apalagi memakan hak anak buah yang lebih rendah pangkatnya sungguh perbuatan tidak berperasaan. Akhirnya perbuatan korupsi tidak jadi dilakukan karena ketiga otak kita berjalan seiring. Itulah sampel integritas.

Kembali ke kajian yang disampaikan oleh Dosen UIN Datokaramah Palu Dr Rusdin M.Fil di masjid Arrahman. Dimana ulasan pertama adalah manusia sebagai mahluk sosial, yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Interaksi selalu terjadi setiap saat demi kehidupanya. Terkait dengan itu, manusia seharusnya dalam segala hal harus ikhlas menjalankanya. Namun ternyata setelah dikaji, IKHLAS hanya dimiliki oleh sedikit orang, orang itupun yang terpilih, yang memiliki kualitas baik secara logika maupun secara emosional/perasaan.

Tanda tanda orang yang iklas dapat dilihat dari apa yang dilakukan, misalnya bekerja proporsional dan hanya untuk tugasnya, tidak minta untuk dipuji. Dalam perbuatan sehari hari termasuk dalam ibadah ritual tidak ada unsur riya, hanya karena Allah. Bila ada unsur RIYA maka selain bukan kategori ikhlas, dimata Allah tidak ada nilainya sama sekali.

Mau menerima hanya yang haknya saja, karena selain haknya bukanlah mencerminkan perbuatan ikhlas, bahkan penilaian orang ikhlas menerima yang bukan haknya akan menjerumuskan hidupnya di dunia dan akherat kelak. Sungguh sulit menjadi orang ikhlas……hanya orang yang terpilih.(ab)