BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Wakili Kapolda Sulteng, Kompol Andi Syaiful Hadiri FGD Percepatan Ekspor Durian

Tribratannews, Palu – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Dr Agus Nugroho, SIK, SH, MH yang diwakili Dirreskrimsus melalui Kompol Andi Syaiful, Ps Kasubdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) hadiri Rapat Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Ekspor Durian, Senin 19/02/2024, di Kantor Gubernur Sulteng.

Acara yang diinisiasi oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sulteng itu memfasilitasi akses pasar dalam mendorong percepatan ekspor durian khususnya Durian Palu ke Tiongkok.

Diketahui bahwa pasar durian di Tiongkok merupakan pasar yang menjanjikan mengingat terdapat lonjakan permintaan durian hingga 400 persen dari tahun ke tahun. Selain itu, dikutip dari Radarsulteng.net, selama dua tahun terakhir, Tiongkok telah mengimpor durian hingga mencapai 91 persen dari permintaan global. Hal tersebut juga menjadi peluang besar bagi durian Indonesia memenuhi pasar Tiongkok.

Kepala Barantin, Sahat Panggabean menjelaskan bahwa pada 2020 lalu, Barantin telah mengajukan akses pasar durian ke Pemerintah Tiongkok (GACC) dan telah mendapat tanggapan pada 2023 dengan disampaikannya hasil analisis risiko durian. Sehingga Indonesia perlu mempersiapkan audit kebun dan rumah kemas durian di Indonesia.

“Barantin siap fasilitasi akses pasar dan kawal persiapan ekspor durian termasuk tahap audit kebun dan rumah kemas durian. Kemudian melihat kesiapan Sulteng, seperti luas lahan yang sangat luas, dan nantinya berdampak terhadap pengiriman yang harus terus menerus,” jelas Sahat.

Kepala Barantin juga menegaskan beberapa hal penting dalam penanganan ekspor durian adalah dengan menerapkan traceability system, baik untuk kegiatan mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) maupun dalam mempertahankan kualitas dan mutu ekspor.

“Untuk dapat memenuhi persyaratan dari Tiongkok, pemeriksaan kesehatan durian tidak hanya dilakukan di border saja namun juga pemeriksaan yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Dengan demikian kualitas atau mutu durian hingga keamanan pangannya dapat tertelusur,” ungkap Sahat.

Masih menurut Kepala Barantin, sinergitas dan kolaborasi Barantin dengan instansi-instansi terkait juga tidak kalah penting dalam memastikan penanganan ekspor durian sesuai dengan yang dipersyaratkan sehingga berhasil menembus pasar Tiongkok.

“Dalam mengupayakan percepatan akses pasar durian Indonesia ke Tiongkok, diperlukan adanya harmonisasi kebijakan dari instansi terkait sehingga selaras dalam penanganan ekspor,” tutup Sahat.(fn)