BID HUMASSATKER

Polda Sulteng Gelar Deklarasi Pilkada Damai 2024

Palu, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menggelar Deklarasi Pilkada Damai 2024, Rabu (18/9) di Gedung Sriti Conventional Hall, Palu. Dalam acara tersebut, Kapolda Sulteng berharap tidak ada lagi potensi gangguan seperti Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang pernah terjadi di sejumlah daerah pada Pilkada sebelumnya.

Kepala Biro Operasi Polda Sulteng, Kombes Pol Giuseppe R Gultom, menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak agar pengamanan Pilkada di Sulawesi Tengah berjalan lancar. Mulai tanggal 25 September, Polda Sulteng akan melaksanakan pengamanan selama dua bulan menjelang pemilihan yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.

“Kami berharap tidak terjadi konflik yang dapat merusak semangat demokrasi. TNI dan Polri siap menjaga keamanan dengan sikap netral,” tegas Giuseppe. Ia juga memastikan masyarakat tidak perlu khawatir tentang kenetralan aparat keamanan dalam Pilkada.

Beberapa langkah antisipasi telah disiapkan oleh Polda Sulteng, antara lain pemetaan potensi kerawanan di setiap wilayah, termasuk pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dianggap rawan. Selain itu, Polda akan meredam potensi konflik sebelum pelaksanaan Pilkada serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, dan TNI.

Dalam kesempatan yang sama, Pangdam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal TNI Candra Wijaya, menyatakan bahwa prajurit Korem 132/Tadulako juga disiagakan untuk menjaga keamanan Pilkada. Ia mengimbau masyarakat untuk membantu memerangi hoaks yang berpotensi memicu ketegangan selama proses Pilkada.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho, membuka acara tersebut dengan menyampaikan adanya nuansa berbeda dalam Pilkada 2024 dibandingkan Pemilu sebelumnya. “Kali ini hadir perwakilan dari 11 BEM dan lima presiden mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Ini menunjukkan dukungan kuat dari kalangan akademisi untuk suksesnya Pilkada serentak,” ujarnya.

Sementara kegiatan ini dibuka oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho menjelaskan bahwa ada nuansa yang berbeda saat Pilkada dengan Pemilu yang diselenggarakan sebelumnya, dimana banyak yang hadir dari partai politik dan instansi pemerintah,namun saat ini ada Mahasiswa dengan 11 perwakilan BEM, dan Lima Presma dari perguruan tinggi. Sehingga ini mencerminkan adanya kekuatan mendukung dan mensukseskan Pilkada serentak.

Untuk Pasangan calon akan dilakukan di penandatanganan deklarasi Pilkada Damai yang diselenggarakan bersama dengan KPU. Dimana saat ini akan mengamankan di 13 Daerah di Sulteng.

“Ini menjadi pesta demokrasi terbesar yang ada di Indonesia,karena Pilkada adalah wujud demokrasi untuk kemajuan daerah yang lebih baik, dengan kehendak rakyat,”katanya.

Namun ada kerawanan yang harus diantisipasi dengan baik, sebab bisa menjadi pemantik munculnya kerawanan, seperti timbulnya konflik. Karena ada beberapa yang menjadi kerawanan, faktor tersebut adalah kondisi geografis wilayah Sulteng, ada petugas pengamanan ke wilayah TPS membutuhkan waktu dua hari baru tiba dilokasi tersebut.

Seperti di tahun 2020 ada personel Polda Sulteng yang gugur saat menyebrang laut. Kemudian adanya pemungutan suara ulang yang terjadi, sehingga hal itu diharapkan tidak terulang kembali. Olehnya kegiatan ini bertujuan agar Pilkada bisa berjalan dengan aman dan damai, di kegiatan ini berharap seluruh elemen yang hadir bisa menjaga kondisi Pilkada aman. (ab)