BID HUMASGeneralGIAT OPSLatestNewsSATKER

Hari Ke 10 Operasi Zebra Tinombala 2024, Angka Kecelakaan kembali Mengalami Penurunan

Tribratanews, Palu – Memasuki hari ke 10 operasi terpusat dengan sandi kewilayahan Operasi Zebra Tinombala 2024 mulai dari tanggal 14 hingga 23 Oktober 2024, berdasarkan Analisa dan Evaluasi (Anev) kembali mengalami penurunan.

Kepala Operasi (Kaops) Zebra Tinombala 2024, Kombes Pol Atot Irawan, S.I.K., M.M., yang juga menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng, melalui Karenminops, Kompol Candra Tangoi, S.Sos., M.Si., menjelaskan pada tahun 2023 di hari yang sama, tercatat 26 kejadian, sementara pada tahun 2024 terdapat 18 kejadian, menunjukkan penurunan sebesar 31 persen.

“Untuk korban meninggal dunia, pada 2023 ada 10 orang, sedangkan pada tahun 2024 hanya 7 orang, atau turun 30 persen. Sedangkan untuk korban luka berat sebanyak 12 orang di tahun 2023 mengalami penurunan di tahun 2024 menjadi 10 atau turun 17 persen,” tuturnya.

Kemudian untuk korban luka ringan mengalami penurunan signifikan dari 25 orang pada tahun 2023 menjadi hanya 15 orang pada tahun 2024, atau turun 40 persen.

“Namun untuk kerugian material akibat kecelakaan mengalami kenaikan. Pada tahun 2023, kerugian tercatat sebesar Rp 77.700.000, sedangkan pada tahun 2024 naik menjadi Rp 100.100.000, atau naik 29 persen,” terangnya.

Masih kata Karenminops Operasi Zebra Tinombala 2024, terkait dengan penindakan pelanggaran lalu lintas, dalam data menunjukkan adanya perubahan. Pada tahun 2023, melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Statis, terdapat 7781 pelanggar yang ditindak, sementara pada tahun 2024 belum ada penindakan melalui sistem ETLE Statis.

Begitupun dengan ETLE Mobile, pada tahun 2023 terdapat 649 pelanggar, dibandingkan dengan pada tahun 2024 juga belum ada penindakan.

Berkaitan dengan belum adanya penindakan melalui ETLE Statis dan ETLE Mobile pada tahun 2024, masih kata Karenminops, menjelaskan bahwa saat ini perangkat tersebut masih dalam tahap maintenance oleh pihak vendor.

“Penggunaan ETLE Statis dan ETLE Mobile pada tahun ini belum berfungsi karena masih dalam perbaikan,” jelas Karenminops.

Sementara itu, masih di hari yang sama, untuk penindakan manual menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2023, terdapat 796 pelanggar yang ditilang secara manual, sedangkan pada tahun 2024 angka tersebut naik menjadi 1114 pelanggar, atau naik 40 persen.

Pemberian teguran kepada pengendara juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen, dari 11089 teguran pada tahun 2023 menjadi 13083 teguran di tahun 2024.

Karenminops mengungkapkan bahwa pelanggaran lalu lintas selama operasi ini didominasi oleh beberapa jenis pelanggaran.

“Pelanggaran terbanyak meliputi tidak menggunakan helm SNI, melawan arus, pengendara roda dua yang masih di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt), mengangkut muatan berlebih, dan menggunakan handphone saat berkendara,” ungkapnya.

Kompol Candra Tangoi juga menuturkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya angka kecelakaan diantaranya adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap tata tertib berlalu lintas, serta sosialisasi dan edukasi terkait dengan pelaksanaan Operasi Zebra Tinombala 2024.

“Kami terus melakukan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) melalui Subsatgas Binluh Operasi Zebra Tinombala 2024 kepada seluruh elemen masyarakat dengan cara melakukan pemasangan spanduk Operasi Zebra Tinombala 2024, pembagian brosur berisi pesan-pesan keselamatan lalu lintas, serta penggunaan alat peraga untuk mengedukasi masyarakat,” tuturnya.

“Kami mengingatkan kembali, kepada masyarakat pengguna jalan agar senantiasa mematuhi aturan lalu lintas dalam rangka mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar lantas),” pungkasnya.(fn)