Polri Gelar Jumat Curhat di Desa Watubula, Dengarkan Aspirasi Warga soal Narkoba dan Pencurian

Tribratanews, Sigi – Komitmen Polri untuk selalu hadir di tengah masyarakat kembali diwujudkan melalui kegiatan Jumat Curhat yang digelar Polda Sulawesi Tengah bersama Polres Sigi pada Jumat (12/9/2025) di Kantor Desa Watubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Dialog interaktif ini dipimpin langsung oleh Kasubdit Tipiter Polda Sulteng, Kompol Endrino Sihombing, didampingi Kasiwas Polres Sigi AKP Ketut Swarnaya, Kasat Tahti Polres Sigi Iptu Roni Repa, Paur Subagprograbagren Polres Sigi Ipda Agus, serta Bhabinkamtibmas Desa Watubula Aipda Ferry. Dari pihak desa hadir Kepala Desa Watubula Nelson, S.Ap, Sekretaris Desa Alvinia, Ketua BPD Imannuel, Ketua RT, dan sejumlah warga.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Nelson menyampaikan rasa keprihatinan mendalam atas maraknya penyalahgunaan narkoba dan minuman keras yang berdampak pada meningkatnya kasus pencurian di wilayah Watubula.
“Pemerintah desa kewalahan menghadapi dampak narkoba yang merusak generasi muda. Kami bersyukur Polda Sulteng kembali hadir mendengar langsung keluhan warga,” ujarnya.
Ketua BPD, Imannuel, menambahkan adanya keresahan warga terkait pertambangan ilegal di aliran sungai, serta maraknya pencurian kelapa yang dilakukan hingga larut malam.
Menanggapi keluhan warga, Kompol Endrino Sihombing menegaskan bahwa Polri akan menindaklanjuti setiap laporan, termasuk dugaan tambang ilegal. Ia juga menjelaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Selama ada permintaan, narkoba akan terus ada. Kunci pencegahan adalah kesadaran bersama. Kami sarankan desa aktif mengadakan kegiatan positif untuk menyalurkan energi anak-anak muda,” jelasnya.
AKP Ketut Swarnaya menambahkan bahwa pemerintah daerah dan Polri sudah berkomitmen memberantas pertambangan liar, terbukti dengan penindakan yang baru-baru ini dilakukan di Lindu dan Sibowi. Ia juga menekankan bahwa keluarga adalah benteng pertama mencegah narkoba, karena sering kali masyarakat masih saling menutupi jika ada anggota keluarganya yang terjerat.
Sementara itu, Iptu Roni Repa menyarankan warga untuk menghidupkan kembali ronda malam dan sistem keamanan lingkungan (siskamling).
“Keterlibatan masyarakat dalam ronda akan sangat membantu mencegah pencurian, karena patroli Polri tidak bisa menjangkau seluruh kebun kelapa. Polri siap berkolaborasi melalui tim patroli gabungan Pakaroso bersama TNI dan Satpol PP,” terangnya.
Dalam forum tersebut, warga juga menyampaikan aspirasi terkait pelayanan kepolisian, termasuk prosedur pembuatan surat kehilangan, perizinan pesta, hingga perlunya sosialisasi narkoba rutin. Menjawab hal ini, AKP Ketut Swarnaya menegaskan bahwa pengajuan sosialisasi dapat diajukan resmi tanpa biaya.
Polri juga menerima keluhan tentang kurangnya patroli malam, masalah ternak yang merusak tanaman, hingga perlunya kegiatan kesehatan gratis. Seluruh aspirasi dicatat untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing unit.
Di akhir kegiatan, Kompol Endrino menawarkan bantuan rehabilitasi melalui BNN bagi warga atau keluarga yang terindikasi terjerat narkoba. Forum Jumat Curhat ini pun ditutup dengan semangat kebersamaan untuk menjaga kamtibmas di Desa Watubula.
“Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga menjadi mitra masyarakat. Mari kita jaga desa kita bersama agar tetap aman, sehat, dan terbebas dari narkoba serta tindak kejahatan,” pungkas Kompol Endrino.
Kegiatan berlangsung dalam suasana akrab, terbuka, dan penuh rasa kekeluargaan, mencerminkan komitmen Polri yang humanis, responsif, dan dekat dengan masyarakat.(al)