Mengintensifkan Patroli Klasik di Pegunungan Kabupaten Poso
Palu, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengintensifkan patroli klasik di wilayah pegunungan Kabupaten Poso dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme.
“Tim Alfa 1 Satgas III Preventif Operasi Madago Raya intensif melaksanakan patroli jalur klasik dalam upaya mencegah timbulnya tempat pelatihan baru, dan masuknya pengaruh paham radikal di masyarakat,” kata Kepala Posko Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kompol Robi Utomo dalam keterangannya diterima di Palu, Kamis.
Patroli ini dilakukan di wilayah Gantinadi, Pegunungan Matoro, Padalembara, dan Kampung Bulok, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Ia mengatakan operasi ini berlangsung selama tujuh hari bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kawasan pegunungan yang rawan akan pengaruh ideologi ekstrem.
Menurut dia, dengan pendekatan persuasif, Satgas Operasi Madago Raya berupaya menjalin komunikasi dan kerja sama dengan masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
Patroli ini, sebut dia, merupakan bagian dari upaya pencegahan yang lebih luas dalam menghadapi potensi ancaman keamanan di wilayah operasi khususnya Kabupaten Poso.
“Patroli ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan mencegah segala bentuk aktivitas yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” ujarnya.
Ia mengatakan selama pelaksanaan patroli, Tim Alfa 1 tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga memberikan sosialisasi mengenai bahaya paham radikal kepada masyarakat.
Personel Satgas III Preventif, kata dia, menyampaikan pesan-pesan keamanan serta mendorong warga untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga lingkungan masing-masing.
Ia mengharapkan dengan adanya patroli jalur klasik yang dilakukan oleh Tim Alfa 1 ini, dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Poso Pesisir Selatan, serta mencegah penyebaran paham radikal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di Provinsi Sulteng, khususnya Kabupaten Poso.(ab)