Polsek Palu Barat Redam Keributan Pemuda Silae dan Buluri, Situasi Kembali Kondusif.
Polresta Palu,- Keributan antar pemuda terjadi di Jl. Manonda, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, pada Sabtu malam, 15 Februari 2025, sekitar pukul 22.45 WITA. Insiden ini bermula dari kasus pemukulan terhadap seorang pemuda bernama Alfan Revaldi alias Ipang (27), warga Kelurahan Buluri, yang kemudian memicu ketegangan lebih luas di antara dua kelompok pemuda dari Silae dan Buluri.
Awalnya, korban yang sedang mengendarai mobil bersama pacarnya melintas di Jl. Manonda dan dihadang oleh mantan pacarnya. Terjadi adu mulut yang berujung pada tindakan korban yang mencekik mantan pacarnya tersebut. Kejadian ini menarik perhatian sejumlah warga sekitar, hingga salah seorang pemuda menegur korban agar tidak berlaku kasar terhadap perempuan. Namun, korban merespons dengan nada keras, menyuruh pemuda tersebut untuk tidak ikut campur. Ketegangan meningkat hingga akhirnya korban tiba-tiba dipukul oleh seorang pemuda yang belum diketahui identitasnya.
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, korban kemudian pulang dan mengajak teman-temannya dari Buluri untuk mencari pelaku di Silae. Pertemuan dua kelompok pemuda ini akhirnya berujung pada bentrokan fisik yang menyebabkan seorang warga Silae bernama Lk. Halim ikut menjadi korban pengeroyokan.
Mendapat laporan kejadian, Polsek Palu Barat bergerak cepat dengan langsung mendatangi lokasi dan mengamankan para korban serta saksi ke kantor polisi. Untuk mencegah bentrokan lebih lanjut, pihak kepolisian juga menghubungi Unit Raimas Polresta Palu guna membubarkan massa dan mengarahkan mereka kembali ke rumah masing-masing. Polisi tetap berjaga di lokasi hingga situasi benar-benar kembali kondusif.
Sebagai langkah penyelesaian, Polsek Palu Barat memediasi kedua pihak, termasuk antara korban dengan mantan pacarnya serta korban dengan warga Silae yang juga menjadi korban pengeroyokan. Kesepakatan damai akhirnya dicapai, yang ditandai dengan pembuatan surat pernyataan bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan pentingnya penyelesaian konflik secara damai tanpa kekerasan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat, terutama para pemuda, untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing emosi.
“Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya anak muda, untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang lebih bijak. Jangan mudah terbawa emosi yang bisa berujung pada tindak kekerasan. Jika ada permasalahan, segera laporkan kepada pihak berwajib agar dapat diselesaikan secara hukum dan tidak merugikan banyak pihak,” ujar Kapolresta.
Saat ini, kondisi di lokasi kejadian telah kembali aman dan terkendali. Polresta Palu juga memastikan akan terus meningkatkan patroli serta pengawasan di wilayah rawan konflik guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.