BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Kunjungan Komisi III DPR RI ke Polda disambut tarian adat Kaili

Tribratanews, Palu – Jumat 20/01/23. Diketahui kemarin Kamis 19/01/23 Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke wilayah Sulawesi Tengah. Kunjungan tersebut terkait dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan tambang PT GNI yang berlokasi di Morowali Utara. Perselisihan para pekerja yang mengakibatkan jatuh korban jiwa inilah yang menghendaki para wakil rakyat melakukan kunjungan kerja ke wilayah ini sesuai tanggung jawabnya.

Terlepas dari tugas tugas para wakil rakyat, ada yang menarik dalam kunjungan tersebut. Pada saat memasuki Mapolda Sulteng di Jl Sukarno-Hatta mereka disambut dengan tarian adat Kaili Mokambu dengan musik khas Kakula. Tarian tersebut memang merupakan tarian yang diperuntukan kepada para tamu yang dihormati yang datang ke bumi Tadulako.

Para anggota Dewan merasa terhormat dengan disambut tarian tersebut, dan mereka diberikan tutup kepala adat Kaili yang disebut Siga. Siga Kuning adalah simbol dari kehormatan yang sangat tinggi. Ikat Kepala Siga merupakan salah satu simbol kebesaran masyarakat Kaili di Palu, Sulawesi Tengah. Ikat kepala yang khusus dikenakan oleh kaum laki-laki ini memiliki makna tersendiri dalam pemakainnya, yaitu status sosial dibalik warna.

Warna kuning adalah warna tertinggi, yang hanya dapat dikenakan oleh para raja dan bangsawan. Si warna laut, biru, menunjukkan strata sosial pemakainya yang memangku tugas sebagai gubernur atau bupati atau perangkat pemerintah lainnya. Sedangkan warna merah dapat dipakai oleh siapapun tanpa membedakan kelas sosial.

Polda Sulteng sengaja melakukan penyambutan adat Kaili, hal ini untuk menunjukan bahwa Polda Sulteng sangat menjunjung tinggi nilai nilai kearifan lokal. Disamping itu komitment Polda Sulteng juga melestarikan budaya Kaili yang merupakan aset kekayaan bangsa. Siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan kita semua, budaya sangat lekat dimanapun di wilayah Indonesia yang penuh dengan keragaman. Keragaman ini hendaknya dijadikan barang yang berharga bahkan bernilai tingi.(ab)