BID HUMASSATKER

Kabid Humas : Wabup Samuel Telah Membuat Laporan Polisi

Palu, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Joko Wienartono mengkonfirmasi terkait adanya kasus ancaman hingga pemerasan terhadap Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Samuel Yansen Pongi. 

Joko mengatakan bahwa Wabup Samuel telah membuat pengaduan polisi di Polres Sigi. Saat ini, tim Reskrim Polres Sigi sedang melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

“Benar, pengaduan sudah ada dan bakal didalami Polres Sigi. Korban mengadu karena ada video syurnya akan disebar oleh OTK,” kata Joko Wienartono pada wartawan, Selasa (11/7/2023). 

Joko Wienartono menjelaskan bahwa pelaporan Samuel Yansen Pongi saat ini masih bersifat pengaduan. Sehingga, pihak kepolisian masih akan mencari beberapa bukti untuk kemudian dibuatkan laporan polisi dan statusnya naik ke penyidikan. 

“Apabila terdapat bukti, akan di buatkan laporan polisi untuk di lakukan proses lidik hingga penyidikan,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Samuel Yansen Pongi membuat laporan polisi lantaran diancam oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) video syurnya akan disebar jika tidak menyerahkan uang senilai Rp 6 juta. 

Bersama kuasa hukumnya Mohammad Soleh, Samuel Yansen Pongi mengajukan laporan ke polisi terkait tindak pidana pengancaman atau pemerasan, pada Selasa, 4 Juli 2023 kemarin. Soleh mengungkapkan, kliennya telah diancam hingga diperas oleh orang tak dikenal (OTK) dengan modus menyebar video syur miliknya. Dalam ancaman itu, kata Soleh, pelaku mengancam menyebar video syur tersebut jika tak diberi uang Rp 6 juta.

“Ada tindakan pengancaman dan pemerasan pelaku yang dilakukan terhadap pak Wabup,” katanya saat dimintai konfirmasi terpisah. Soleh menjelaskan, Wabup Samuel awalnya mempersilahkan OTK tersebut menyebar video tak senonoh itu. Wabup Samuel disebut mengaku tidak memiliki konten-konten porno atau sejenisnya.   “Jadi waktu pelaku ini mengirim pesan Whatsapp dia mengancam, pak Wabup spontan saja kan sampaikan ke pelaku silakan saja disebar karena sebenarnya tidak ada konten seperti itu. Pak Wabup akui tidak punya konten-konten seperti itu,” ujar Soleh. Soleh menegaskan jika pemeran dalam video yang yang dijadikan modus pengancaman itu sangat jauh berbeda dengan Wabup Samuel Yansen. Mulai dari ciri-ciri fisik dan tanda lahir pemeran dalam video  jauh beda dengan korban. “Kami sudah saksikan dan yakini itu bukan pak Wabup. Perbedaan paling menonjol pertama dari fisik itu bukan pak Wabup. Yang kedua ada tanda-tanda yang signifikan yang bisa membedakan fisik antara pemeran dan pak Wabup,” ungkap Soleh.

Kendati demikian, Soleh menambahkan jika saat ini pihaknya mempercayakan pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut. “Kami yakin proses di kepolisian cepat, polisi akan bekerja profesional,” pungkasnya (ab)