BID HUMASGeneralLatestNewsOPINISATKER

AKBP Syafrudin SE MAP : Jangan Main-Main Kekuatan Do’a

Palu, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Banyak orang yang meragukan kekuatan Do’a, bahkan bagi penganut atheis yang tidak mengenal Tuhan berpendapat bahwa doa merupakan penghambat kemajuan, dan yang lebih miris mereka mengatakan agama adalah candu. Memang benar sesuatu apabila tidak dikerjakan tidak akan terwujud, namun hasil dari dari perbuatan konkrit berawal dari spirit, dan spirit berasal dari kekuatan yang tidak berwujud atau disebut kekuatan abstrak. Disinilah letak korelasi antara manusia dan Tuhan.

Saat ini keluarga besar Polda Sulteng patut berbangga, dimana ada salah satu putri dari anggota Polda Sulteng yang berprestasi, bahkan ditingkat nasional. Dia adalah putri dari AKBP Syafrudin SE, MAP yang sehari hari menjabat sebagai Kasubdit 4 Direktorat Intelkam Polda Sulteng. Putrinya yang bernama CANTIKA PUTRI SAFANA yang masih duduk di bangku SMP di kota Palu telah menyapu medali emas dalam cabang renang untuk Kategory 50 meter gaya kupu kupu dalam event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2023 yang dilaksanakan di Jakarta 14 sampai 22 September 2023. Bahkan yang lebih membanggakan Cantika di nobatkan sebagai juara Fairplay, sungguh luar biasa.

Pada saat penulis berbincang dengan ayahnya di sela sela kesibukanya terungkaplah peran besar keluarganya, ayahnya, Ibunya saudaranya dan yang paling dominan peran Tuhan, Allah SWT. Bagaimana tidak, talenta yang dimili putrinya merupakan anugerah ALLAH SWT yang wajib disyukuri. Bentuk syukurnya dengan  mengelola talenta yang ada dengan baik dan yang wajib dilakukan adalah doa. Karena dengan doa maka yang dilakukan dilandasi spirit Ketuhanan.

“ Saya selalu berpesan saat menjelang pertandingan untuk tidak lupa menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, karena sumber kekuatan hanya dari Tuhan. Selain itu dengan selalu menyerahkan semuanya keada Allah SWT akan terbentuk karakter atau istilahnya attitude. Dan Alhamdulillah karakter tersebut sudah menjadi ciri putri saya. Saya berpesan kepada putri saya lawan bertanding bukan musuh, sehingga mereka sesame atlit seperti saudara. Mereka menjadi rival saat sedang melaju di lintasan renang, namun sesudahnya mereka saling berpelukan dan saling berbagi cerita. Setiap menjelang pertandingan saya selalu dihubungi putri saya, dan yang saya sampaikan selalu dan selalu untuk berdoa, karena dengan doa apa yang dilakukan dan hasil yang dicapai itulah yang terbaik. “ terang Pak Saf panggilan akrab AKBP Syafrudin SE MAP. (fn)