BID HUMASGeneralLatestNews

Ayah dan Anak di Banggai Dikeroyok 6 Remaja Mabuk, Polisi Ringkus Pelaku

Tribratanews, Palu – Ayah dan anak berinisial ST (42) dan HI (18) di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi korban pengeroyokan 6 remaja mabuk. Polisi kini telah menangkap keenam pelaku tersebut.

“Enam remaja di Kota Luwuk diamankan lantaran diduga melakukan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama,” ujar Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy, Rabu (24/4/2024).

Pengeroyokan terjadi di depan rumah korban, Jalan Cemara, Kelurahan Kilongan Permai, Kecamatan Luwuk Utara, Banggai pada Minggu (21/4) sekitar pukul 00.30 Wita. Enam pelaku diamankan masing-masing berinisial AL (19), AF (15), DA (17), AR (18), RS (19) dan SS (18).

“Mereka ada yang sudah tidak sekolah dan ada pula berstatus pelajar. Sebagian besar tinggal di KM 4 Kelurahan Kilongan,” terang Tio.

Tio menuturkan kejadian berawal saat HI tidur di rumahnya. Kemudian tidak berselang lama terdengar suara lemparan batu ke arah rumah korban.

“Selang beberapa menit para pelaku menendang pintu rumah tersebut. Sehingga ayah korban keluar rumah dan langsung dipukul,” jelasnya.

Melihat kejadian itu, HI kemudian berlari ke arah jalan raya mencari orang yang memukul ayahnya. Namun dari arah belakang HI tiba-tiba ditabrak oleh satu pelaku menggunakan motor.

“Korban yang terjatuh kemudian dipukul bersama-sama dengan menggunakan potongan kayu dan helm. Tak hanya itu, para pelaku juga memukul seluruh bagian tubuh korban hingga luka di bagian punggung dan memar,” kata Tio.

Tio menambahkan pihaknya kemudian melakukan penyelidikan kasus tersebut dan menangkap keenam pelaku pada Selasa (23/4). Di hadapan polisi pelaku mengaku melakukan pengeroyokan dalam keadaan mabuk.

“Dari hasil interogasi, para pelaku mengakui dalam keadaan mabuk miras cap tikus telah melakukan pengeroyokan tersebut. Saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Banggai,” sebutnya

Sementara Kasi Humas Polres Banggai Iptu Al Amin menambahkan ST dan HI merupakan korban pengeroyokan salah sasaran saat keenam pelaku mencari orang yang mempunyai masalah dengan mereka.

“6 remaja ini sedang mencari seseorang yang menurut mereka bermasalah dengan mereka, tapi mereka salah sasaran. Jadi korban pengeroyokan ini adalah korban salah sasaran,” ujarAmin