BID HUMASGeneralGIAT OPSHUKUMLatestNewsPOLRESPOLRESTA PALU

Polda Sulteng dan Polresta Palu Terima Masukan dan Saran dari Masyarakat dalam Forum Jumat Curhat di Kelurahan Boyaoge.

Kota Palu,- Polda Sulawesi Tengah bersama Polresta Palu menggelar program “Jumat Curhat”, sebuah inisiatif yang merupakan bagian dari Program Prioritas Kapolri untuk menjalin interaksi langsung dengan masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Aula Bantaya, Kantor Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, ini menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, keluh kesah, serta pandangan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dir Tahti Polda Sulteng AKBP Taufik Lamakarate, SH., Lurah Boyaoge Selatan yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan Bapak Sofyan Noval, S. AP., Kapolresta Palu yang diwakili oleh Kabag Log Polresta Palu Kompol F. Tarigan, SH., MH., serta beberapa perwira Polresta Palu lainnya. Hadir pula sekitar 22 perwakilan masyarakat dari berbagai kelurahan di Kecamatan Tatanga, wilayah hukum Polsek Palu Selatan.

Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan berbagai isu yang menjadi perhatian mereka. Salah satu yang disoroti adalah maraknya aksi geng motor yang meresahkan. Bapak Rizal, seorang warga dari Satgas Pancasila Kelurahan Nunu, menyoroti bahwa geng motor ini tidak hanya berasal dari Kota Palu, tetapi juga dari wilayah Sigi. Ia juga mengingatkan potensi konflik politik menjelang Pilkada dan mengusulkan peningkatan patroli untuk mencegah gesekan antar wilayah.

Bapak Fajria Moh. Nasir dari Lembaga Adat Kelurahan Pengawu mengeluhkan keributan yang terjadi selama pertandingan sepak bola Ahmad Ali Cup yang diadakan tanpa izin di wilayah mereka. Ia juga meminta agar penggunaan lampu merah di Perempatan Jalan Padanjakaya lebih efektif dan didukung dengan penempatan personil lalu lintas.

Selain itu, Bapak Saiful Tompo mengungkapkan kekhawatiran terkait belum adanya pembentukan Polsek Tatanga yang menyulitkan warga untuk berkoordinasi dalam masalah keamanan. Ia juga meminta perlindungan yang lebih baik bagi informan yang melaporkan peredaran narkoba.

Bapak Dani dari Satgas Pancasila Kelurahan Boyaoge meminta tindakan tegas terhadap geng motor yang meresahkan serta mengusulkan pengaktifan kembali program Polisi RW yang dinilainya belum berjalan maksimal. Sementara itu, Bapak Djasmin Basia, tokoh masyarakat di Kelurahan Duyu, melaporkan adanya warga yang dianggap meresahkan dan diduga mendapat perlindungan dari oknum polisi. Ia juga meminta tindakan tegas terhadap pelaku narkoba dan peningkatan patroli di wilayahnya.

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Dir Tahti Polda Sulteng menyatakan bahwa kegiatan Jumat Curhat juga dilakukan di Polres Sigi dan masukan terkait peningkatan patroli akan segera ditindaklanjuti. Mengenai konflik antar wilayah, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polresta Palu untuk penanganan lebih lanjut. Ia juga menekankan pentingnya pengamanan dalam setiap kegiatan, baik yang memiliki izin maupun tidak, serta perhatian lebih terhadap penggunaan lampu merah dan penempatan personil lalu lintas.

Terkait usulan pendirian Polsek Tatanga, Polda Sulteng akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan untuk dipertimbangkan. Selain itu, perlindungan bagi informan yang melaporkan kasus narkoba akan diberikan sesuai prosedur yang berlaku. Masalah geng motor dan program Polisi RW juga akan ditindaklanjuti oleh Polda Sulteng, sementara laporan mengenai dugaan oknum polisi yang melindungi pelaku narkoba akan diselidiki lebih lanjut.

Dir Tahti Polda Sulteng juga menyambut baik ide penggunaan lahan untuk penanaman palawija yang diusulkan oleh warga, dan akan menyampaikannya kepada pimpinan. Pemberantasan narkoba, baik di kalangan masyarakat maupun di lingkungan kepolisian, akan terus diperkuat.

Program “Jumat Curhat” ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat, serta meningkatkan efektivitas tugas kepolisian di wilayah Sulawesi Tengah. Melalui dialog terbuka seperti ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi seluruh warga.