POLRES TOUNA

Polres Touna Ikuti RDP, Terungkap! Narkoba, Ekonomi dan Nikah Dini Biang Kasus PPA dan Bunuh Diri

TOUNA – Polres Tojo Una-Una menyampaikan upaya penanganan dan pencegahan kasus bunuh diri serta kekerasan terhadap perempuan dan anak (PPA) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Tojo Una-Una, Selasa (30/09/2025).

RDP yang dipimpin oleh Anggota Komisi I DPRD Zainal Muluk Lapangandong ini menindaklanjuti laporan dari POSBAKUMADIN terkait peningkatan kasus PPA, narkotika, dan bunuh diri.

Penanganan Bunuh Diri dan Kekerasan Anak

Kasat Reskrim, IPTU Syarif, Amd. Kom., S.H., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif menyelidiki setiap kasus bunuh diri untuk memastikan motif dan tidak adanya unsur pidana.

“Kejadian bunuh diri kami selidiki terkait apa yang menjadi motif pelaku. Motif bunuh diri yang terjadi di Touna adalah ekonomi, asmara, dan perselingkuhan,” jelas Kasat Reskrim.

Menanggapi tingginya kasus PPA, yang menempatkan Touna sebagai salah satu wilayah dengan angka kasus asusila tertinggi di Sulteng, pihak kepolisian telah mengambil langkah proaktif.

Kasat Reskrim mengungkapkan bahwa sosialisasi mandiri telah dilakukan di wilayah Tobar, yang tercatat memiliki angka tertinggi untuk kasus pencabulan anak. Sosialisasi ini melibatkan unsur Pemerintah Kecamatan, Desa, dan tokoh masyarakat setempat.

“Kami pihak kepolisian siap mendukung apapun hasil rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh Bupati Touna,” tutupnya, menekankan kesiapan Polres Touna melaksanakan kebijakan demi menekan angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Narkoba Tergolong Rendah, Tetap Intensifkan Edukasi

Sementara itu, Kasat Narkoba, Iptu Rizal Poli’i, S.H. memberikan pandangan terkait kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah hukumnya.

“Dalam tiga tahun terakhir, kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Polres Tojo Una Una menunjukkan angka yang relatif rendah jika dibandingkan dengan wilayah polres lainnya di Provinsi Sulteng,” kata Kasat Narkoba.

Angka yang relatif rendah ini mencerminkan kondisi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Touna yang dianggap cukup kondusif. Meski demikian, komitmen pemberantasan narkoba tetap tinggi.

Selain penegakan hukum, Satresnarkoba juga secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang bahaya penyalahgunaan narkotika serta konsekuensi hukum bagi para pelaku.

Hasil RDP: Satgas Narkoba Desa hingga Rekomendasi Anggaran

RDP ini menghasilkan beberapa poin rekomendasi penting yang akan diajukan kepada Bupati Tojo Una-Una, termasuk yang akan didukung penuh oleh Polres Tojo Una-Una:

  1. DPRD akan mengusulkan kepada Bupati untuk membentuk Satgas Pencegahan Narkotika di setiap Desa, dengan anggaran yang bersumber dari Dana Desa.
  2. Dinas Sosial akan membuat rekomendasi penambahan anggaran untuk Pos Bantuan Hukum (POSBAKUMADIN) guna memberikan pendampingan hukum yang tuntas kepada korban kekerasan.
  3. DPRD juga akan membuat rekomendasi usulan kendaraan operasional untuk Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tojo Una-Una.

Secara umum, RDP menyimpulkan bahwa pemicu utama kekerasan terhadap perempuan dan anak serta asusila adalah faktor narkoba, ekonomi, dan pernikahan di bawah umur.

Pihak kepolisian menyatakan kesiapan total untuk mendukung dan melaksanakan segala rekomendasi Bupati yang bertujuan menekan angka kasus demi kebaikan Kabupaten Tojo Una-Una.