Rakorda Bersama Tim Satgas Pengendalian Harga Beras, Pastikan Pendistribusian dan Harga Sesuai HET di Sulteng
Tribratanews, Palu – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) turut berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas harga beras di wilayah Sulawesi Tengah.
Hal tersebut ditunjukkan dengan kehadiran Ditreskrimsus dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Satgas Pengendalian Harga Beras, Kamis 23/10/2025 pagi, di ruang rapat Perum Bulog Kanwil Sulteng, Jalan Prof. Moh. Yamin, Kota Palu.
Rakorda ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Pusat terkait pembentukan Satgas Pengendalian Harga Beras.
Kegiatan tersebut diikuti secara zoom meeting oleh para pemangku kepentingan dan dinas terkait di tingkat Kota dan Kabupaten se-Sulawesi Tengah.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional yang diwakili oleh Ibu Retno Utami, Dirreskrimsus Polda Sulteng diwakili oleh Kasubdit I Indag AKBP Raden Real Mahendra, S.H., S.I.K., Pimwil Bulog Provinsi Sulteng Bapak Jusri Pakke, perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Ibu Afdalia bersama staf, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindag Provinsi Bapak Doni Iwan Setiawan bersama staf, Kabid Distribusi Pangan Dinas Pangan Provinsi Ibu Huria Fatima bersama staf, serta Kabid Dinas TPH Provinsi Mahrudin bersama staf.
Kegiatan Rakorda juga dihadiri secara daring dari Dinasi terkait di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Sulawesi Tengah dan Satgas pangan Polres jajaran Polda Sulawesi Tengah.
Rakorda ini dilaksanakan untuk memperkuat koordinasi dan mendengarkan berbagai masukan dari stakeholder dalam rangka menjamin ketersediaan, kesesuaian harga beras baik premium dan medium sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di wilayah Sulawesi Tengah.
Fokus utama pembahasan yakni menghindari praktek penjualan beras di atas HET serta memastikan pasokan beras tepat sasaran tanpa menimbulkan kelangkaan di pasaran.
Adapun beberapa poin kesepakatan yang dihasilkan antara lain pelaksanaan sosialisasi Satgas Pengendalian Harga Beras, serta diskusi bersama pelaku usaha untuk mengidentifikasi penyebab tingginya harga di tingkat pasar.
Para pelaku usaha yang dilibatkan berasal dari setiap rantai distribusi, mulai dari penggilingan, pedagang besar, distributor, hingga pedagang eceran, guna mengetahui faktor pembentuk harga di masing-masing tingkatan.
Dari hasil pembahasan dalam Rakorda itu juga diketahui bahwa harga beras di tingkat produsen mulai menurun seiring masuknya masa panen. Namun demikian, harga di tingkat pedagang masih relatif tinggi karena stok lama yang masih beredar dalam 2–3 minggu terakhir.
Adapun langkah awal Satgas Pengendalian Harga Beras akan difokuskan di wilayah Kota Palu, dengan menyasar lokasi penjualan beras baik di Pasar Tradisional maupun di Toko Retail Modern.
Sebagai tindak lanjut dari hasil Rakorda ini, Satgas Pengendalian Harga Beras akan segera melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) ke lapangan untuk memastikan ketersediaan dan harga beras tetap stabil sesuai ketentuan.(fn)

