BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Kasih, Hukum Utama Pengikut Yesus Harus Diimplementasikan

Tribratanews, Palu – Kamis 26/01/23. Dalam keseharian, dalam menjalankan kehidupan manusia atas ciptaan Allah maka Kasih harus senantiasa menyertai. Tanpa ada Kasih maka dalam menjalankan kehidupan sebagai manusia dapat dipastikan tidak bermanfaat bagi orang lain. Sebaliknya apabila Kasih turut serta maka sudah dipastikan tangan Tuhan menjamahnya dan secara otomatis kita bermanfaat bagi orang lain.

Seperti difirmankan dalam Matius 22:37-40 ” Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Hukum Kasih atau Hukum yang terutama adalah dua hukum terutama dari Taurat yang diajarkan oleh Yesus Kristus yang tercatat dalam Matius 22:37-40 dan Markus 12:29-31, serta sebagai jawaban dari pertanyaan yang diberikan Yesus yang tercatat dalam Lukas 10:27. Hukum pertama mencakup hubungan dengan Tuhan Allah, sedangkan hukum kedua berhubungan dengan etika timbal balik. Hukum pertama dikutip dari Ulangan 6:5 dan hukum kedua dari Imamat 19:18.
Dengan demikian ada dua inti ajaran yang harus dipahami, secara vertikal hubungan antara individu kepada Allah sebagai ciptaanya yang menerima konsekwensinya apabila kita mengingkarinya.

Yang kedua secara horizontal, bagaimana kita saling membutuhkan dengan orang lain sesama ciptaan. Hubunganya adalah dalam hal yang saling menguntungkan atau istilahyang biasa kita dengar simbiosis mutualisme, dan dalam hal kebaikan yang Tuhan ajarkan. Inipun ada konsekwensinya bila kita mengingkarinya. Semoga Tuhan Memberkati.(ab)