POLRESPOLRES TOLI-TOLI

Lewat Jumat Curhat, Kapolres Tolitoli Dengarkan Keluh Kesah Jamaah Masjid Al Fattah

Tribratanew.sulteng.polri.go.id – Jumat Curhat merupakan program yang dicanangkan oleh Kapolri dalam upaya Polri untuk mewujudkan wadah bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan pimpinan maupun Anggota Polri di tingkat Polda, Polres, maupun Polsek dalam rangka mendengarkan langsung aduan, kritik, saran dan masukan terkait pelayanan Polri.

Menindak lanjuti program Kapolri tersebut, Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, SIK yang didampingi beberapa PJU menggelar Jumat Curhat agar masyarakat merasa lebih dekat dengan Polri, yang dilaksanakan di Masjid Al Fattah Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, Jumat (26/05/2023).

Kapolres memberikan pesan – pesan Kamtibmas kepada jama’ah Masjid Al-Fattah seputar rekrutmen anggota polri, bahaya narkoba, bahaya miras serta berhati hati terhadap orang yg tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Kapolres Tolitoli dan meminta uang (Hacker).

Dalam Curhatan ini ada beberapa dari curhatan dari warga :

# Dari bapak Guntur, bertanya tentang kosongnya Bhabinkantibmas di Kel. Panasakan dan belum ada penggantinya.serta diwilayah ini masih ada yg menjual narkoba jenis sabu-sabu dalam paketan kecil.

Jawaban :

– Kami akan segera mengusulkan kembali siapa yang akan menjadi Bhabinkamtibmas. penempatan Bhabin kendala dikarenakan kurangnya personil dan bhabin yang lama itu mutasi ke kampung halamnnya.

– Kami akan upayakan untuk memberantas narkoba ini dikarenakan Prov. Sulteng termasuk rangking ke 4 masalah peredaran narkoba dan Kab.Tolitoli termasuk akses masuk narkoba tersebut, oleh karena itu agar kiranya masyarakat membantu kami untuk memberikan informasi jika mendapat ada yang mengedar atau memakai narkoba walaupun itu anggota polisi.

# Dari bapak Abd. Gani, memberi saran agar kiranya/kalau bisa jalan baru (JB) arus Lalin-nya di pergunakan untuk satu arah atau dibuat Jalur dua.

Jawaban :

-Untuk masalah ini mungkin kiranya kami tampung dan membicarakannya dengan pemerintah Kab.Tolitoli

# Dari bapak Hasanudin, menanyakan tentang apakah benar jika masuk menjadi anggota polisi itu memakai Mahar?, melaporkan bahwa telah terjadi pembongkaran gudang dealer honda motor. Melaporkan bahwa masih banyak anak dibawa umur memakai kendaraan bermotor dengan bonceng 3 ( Pacal 3 ).

Jawaban :

-Mahar untuk menjadi anggota polisi itu tidak benar, jika anak kita ingin menjadi anggota polisi hendaknya itu mempersiapkan segala halnya dari jauh hari, persiapkan fisiknya, mentalnya, di jaga kesehatannya, disisi lain ada juga orang tua yang ingin sekali anaknya masuk polisi dengan cara seperti yang di maksud. Saya berikan contoh. Ada orang ingin buat SIM motor tapi tidak mau mengikuti tes mengemudi sehingga mengatakan saya bayar sekian saja pak, ini secara kita tdak sadari masyarakat sendiri yang mengajarkan yang tidak benar, sehingga polisinya juga tergiur biasanya, tapi pada dasarnya/hakekatnya mahar yang dimaksud tidak benar.

-untuk pembongkaran gudang dealer honda itu sepertinya laporannya belum ada masuk ke kami, namun kami upayakan agar anggota kami melaksanakan patroli di jam jam rawan sebgai upaya mempersempit niat si pelaku kejahatan,

-yang kami tekankan masalah anak anak memakai kendaraan motor itu sebenarnya yang keliru orang tuanya kenapa anak kok di kase motor, jadi sebagai orang tua harus mengnotrol anaknya.

“Saya tentu berharap dengan hadirnya kami ditengah masyarakat. Mereka dapat terbuka dan merasa dekat dengan kami. Agar mereka tidak sungkan untuk menyampaikan terkait apa yang menjadi masalah sehingga kami bantu untuk menemukan titik solusinya,” tutupnya.