BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Jadikan Kepolisian Sebagai Ladang Ibadah

Palu, Tribratanews.sulteng.polri.go.id – Jumat 25/11/22. Dalam pandangan Islam bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT Tuhan sekalian alam ini tidak lain untuk beribadah. Maknanya sangat luas, ibadah dibagi menjadi dua bagian pertama ibadah secara ritual yang langsung kepada Allah dalam bentuk seperti puasa, shalat, berdoa dan lainya. Sementara ibadah yang sifatnya sosial yaitu ibadah yang dilakukan sesama mahluk di bumi ini. Keduanya harus seimbang, karena Allah menciptakan mahluk sempurna yang disebut manusia untuk menjadi khalifah di bumi.

Bumi ini digelar diperuntukan kepada manusia untuk dikelola dengan seluas luasnya demi kemaslahatan, satu catatan kita sebagai manusia tidak boleh membuat kerusakan. Kerusakan dibagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan secara fisik maupun kerusakan social antar manusia.
Tugas Polisi sifatnya ibadah social, dimana keberadaan Polisi di tengah masyarakat untuk menghindarkan perbuatan manusia yang ingin merusak baik secara fisik maupun merusak tatanan social. Disinilah letak dari kemanfaatan keberadaan Polisi yang ternyata sangat mulia. Inipun jika dilakukan dengan sepenuh hati, dan hanya mengharap ridha Allah.

Saat ini Polri sedang mengalami cobaan yang luar biasa, bahkan kepercayaan masyarakat sangat merosot kepada Polri. Namun ini harus disikapi dengan bagaimana kita sebagai anggota Polri berbuat untuk masyarakat yang terbaik. Jangan peduli apa yang dikatakan mereka yang membenci Polri, bahkan jangan kita melakukan balasan membenci masyarakat. Justru kita harus memberikan yang terbaik.

“Dalam kisah Rasulullah yang selalu diludahi dan dibenci oleh orang buta, namun dengan setianya Rasulullah selalu menyuapi dan memberi makanan terbaik kepada orang tersebut tanpa diketahui oleh orang buta tadi. Pada saat Rasulullah wafat si buta diberikan makanan oleh orang lain, namun si buta merasa bahwa yang menyuapi tidak seramah dan selembut seperti biasanya. Begitu diberitahu bahwa yang menyuapi adalah Rasulullah dan telah wafat, maka si buta menangis dan mulai saat itu menyatakan menjadi seorang muslim “ ujar AKP Winarto yang sehari hari bertugas di Humas Polda Sulteng. (KR)