BID HUMASSATKER

Kapolda Sulteng : Masyarakat Harus Terbiasa Mengamankan Kampungnya Sendiri

Palu, tribratanews.sulteng.polri.go.id – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyatakan Operasi Madago Raya tetap dilanjutkan pada tahun 2023 meskipun tidak ada lagi Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Operasi Madago Raya pada tahun 2023 mendatang akan difokuskan pada upaya pemulihan kehidupan masyarakat di kampung atau desa yang pernah terdampak aksi terorisme di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi mengatakan rangkaian operasi keamanan Tinombala yang dilanjutkan operasi Madago Raya sejak tahun 2015 hingga 2022 menyebabkan warga masyarakat telah terbiasa dengan keberadaan pos-pos pengamanan di sekitar mereka. Oleh karena itu dibutuhkan operasi pemulihan untuk membiasakan masyarakat hidup tanpa pos-pos keamanan usai berakhirnya operasi terhadap kelompok MIT.

Orang terakhir dari kelompok MIT bernama Al-Ikhwarisman alias Askar alias Pak Guru tewas setelah ditembak petugas pada Kamis (29/9) silam.

“Masyarakat harus terbiasa mengamankan kampungnya sendiri, mengamankan dirinya sendiri untuk tetap mandiri, menjaga kampung, menjaga diri sehingga kehidupannya normal kembali. Kita juga harus melakukan pemulihan terhadap kampung-kampung yang pernah menjadi korban terorisme,” kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi berbicara dalam Podcast Presisi Polda Sulteng, Selasa (6/12).

Operasi Madago Raya tahun 2023, kata Rudy, juga akan berfokus pada kegiatan deradikalisasi terhadap kelompok dan perorangan yang pernah memberikan dukungan kepada kelompok teroris MIT.

“Kita akan membimbing masyarakat yang terpapar ataupun mantan Napiter (Narapidana Terorisme) bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya, memberikan pelajaran supaya mereka juga bisa mempunyai mata pencaharian,” jelas Rudy Sufahriadi. (DA)