BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Wakili Kapolda Sulteng, Direktur Binmas Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2023

Tribratanews, Palu – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Dr Agus Nugroho, SIK, SH, MH yang diwakili Direktur Bimbingan Masyarakat (Binmas) Kombes Pol Denny Jatmiko, S.I.K menghadiri upacara Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2023.

Turut hadir dalam upacara tersebut diantaranya unsur Forkopimda Sulteng, Staf Ahli Gubernur, Asisten, Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulteng, para Veteran Sulteng, para ASN lingkup Pemprov Sulteng serta pejabat terkait lainnya.

Dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November dilingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah itu bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir bertempat di halaman Pogombo kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jumat (10/11/2023).

Dalam sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Ibu Tri Rismaharini yang dibacakan Wakil Gubernur Sulteng mengatakan, peringatan 10 November 2023 sangat bermakna bagi kehidupan, dengan mengusung tema semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan.

“Tema ini diangkat melalui perenungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikarunia begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan berbagai mineral. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara,” ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.

“Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang, kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah, sebesar apapun ancaman dan tantangan yang kita hadapi dengan tangan mengepal dan dada menggelora, dengan hanya berbekal bambu runcing para pahlawan dalam pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya bersama Laskar Laskar Pemuda dan pejuang dari antero nusantara. Semuanya melebur menjadi satu merdeka atau mati,” pungkasnya.(fn)