BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Seni Beladiri Muay Thai Hadir di Palu

Palu, Tribratanews.sulteng.polri.go.id – Seni beladiri asal Thailand, Muay Thai merupakan seni beladiri yang bertumpu pada penyerangan dengan menggunakan 8 bagian tubuh yaitu, dua kepalan tangan, dua siku, dua lutut dan dua kaki.

Muay Thai mulai berkembang dan dikenal di Indonesia, apalagi sejak adanya Film Ong Bak dimana pemeran utamanya yaitu Toni Jaa banyak menggunakan teknik-teknik Muay Thai dalam adegan perkelahiannya.

Saat ini Muay Thai tidak saja dikenal sebagai olahraga seni beladiri, namun sudah menjadi gaya hidup sehat dimana dengan kita melakukan olahraga Muay Thai dengan benar, maka akan dapat membakar sekitar 300- 500 Kkal sehingga banyak kalangan yang menjadikan olahraga Muay Thai ini sebagai olahraga alternative untuk membuat bugar, sehat dan membakar lemak.

Di Kota Palu sendiri, terdapat banyak tempat latihan Muay Thai, salah satunya yakni bernama “Venom Fighting Camp” yang dimiliki oleh seorang personel Polri, Kompol Pradiptya Mahayana selaku Kabagbinops Ditresnarkoba Polda Sulteng.

Kompol Pradiptya Mahayana menuturkan bahwa lokasi latihan Muay Thai miliknya itu terletak di Jalan Pemuda Kota Palu.

“Atau bila hari sabtu dan minggu pagi biasa membuka kelas latihan di Taman Gor depan Patung Bung Karno. Saat ini Venom Fighting Camp sudah mempunyai kurang lebih 16 anggota, dan memang untuk setiap sesi kelas latihan hanya bisa diikuti maksimal 4 anggota agar lebih fokus untuk melatih,” tuturnya Kamis (01/09/2022).

Kompol Pradiptya juga mengungkapkan bahwa untuk anggota Muay Thai bebas dari berbagai kalangan, baik pria atau wanita, anak- anak atau dewasa yang penting tidak menderita penyakit kronis.

“Untuk bisa melatih Muay Thai tidak bisa secara asal, karena harus mempunyai sertifikat kepelatihan. Saya mendapatkan sertifikat melatih Muay Thai dari “Muay Thai Institute Indonesia” yang merupakan perwakilan dari “Muay Thai Institute Rangsit Thailand”. Saat ini saya mempunyai sertifikat sebagai pelatih Level 2 dari maksimal Level 3,” jelasnya.

Kompol Pradiptya juga menjelaskan bahwa Venom Fighting Camp tidak hanya melatih Muay Thai, namun juga melatih “Krav Maga” yaitu seni beladiri militer israel dalam menghadapi lawan tangan kosong ataupun bersenjata baik senjata tajam, tumpul dan senjata api.

“Krav Maga dapat diaplikasikan dalam pertarungan jalanan yang tidak mengenal aturan pertandingan,” terangnya.

“Selain mempunyai sertifikat melatih Muay Thai, saya juga memiliki sertifikat sebagai instruktur Krav Magayang dikeluarkan oleh Unicombat Academy Surabayayang sudah banyak memiliki puluhan instruktur di berbagai kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bekasi, Purwakarta, Palembang, Balikpapan, Malang, Madiun dan perwakilan Internasional di Bangkok (Thailand). Adapun untuk Kota Palu dan Sulawesi Tengah baru saya yang mempunyai sertifikat tersebut,” pungkasnya.(fn)