POLRESPOLRES POSO

Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya AKBP Moh. Taufik, S.H Membuka Kegiatan Peningkatan Kemampuan Hifdzhil Qur’an di Kabupaten Sigi

Poso-Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, AKBP Moh. Taufik, S.H, turut serta dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan intoleransi di Wilayah Sulawesi Tengah. Pada hari ini, beliau menghadiri dan membuka Kegiatan Penyelenggaraan Peningkatan Kemampuan Hifdzhil Qur’an Gol. 1 Juz antar Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah se-Kabupaten Sigi.(24/12/2023)

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sigi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Satgas II Preemtif Tahap IV 2023. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendukung dan mendorong pengembangan kemampuan hafalan Al-Qur’an di kalangan peserta didik di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, AKBP Moh. Taufik, S.H menyampaikan pentingnya pendidikan agama dan hafalan Al-Qur’an sebagai upaya membangun karakter generasi muda yang kuat dan berakhlak mulia. Beliau juga menekankan peran kunci pondok pesantren dan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang dapat membentuk mental dan spiritual siswa.

“Kita harus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang keagamaan, dan salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kemampuan hafalan Al-Qur’an. Semakin banyak generasi muda yang menguasai Al-Qur’an, semakin kuat pondasi keimanan dan ketakwaan mereka,” ujar AKBP Moh. Taufik, S.H.

Peningkatan kemampuan hafalan Al-Qur’an diharapkan dapat menjadi benteng yang tangguh dalam menangkal paham radikal dan intoleransi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antar-pondok pesantren dan madrasah di Kabupaten Sigi.

Kegiatan Peningkatan Kemampuan Hifdzhil Qur’an Gol. 1 Juz ini melibatkan peserta dari berbagai pondok pesantren dan madrasah se-Kabupaten Sigi. Para peserta diberikan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan hafalan mereka, sekaligus mendapatkan pembinaan dan masukan dari para ustadz dan ustadzah yang ahli di bidang Al-Qur’an.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Tengah dapat terus bersinergi dalam membangun pondasi keagamaan yang kokoh, menciptakan lingkungan yang aman dari paham radikal, dan menjaga keberagaman dengan semangat toleransi.