BID HUMASGeneralLatestNewsSATKER

Merajut Persaudaraan dan Kebersamaan, Berikut Pandangan Prof. Zainal Abidin

Tribratanews, Parimo – Tabligh Akbar yang digelar Polda Sulawesi Tengah di Pondok Pesantren Al-Izzah As’adiyah Tolai Kec. Torue Kabupaten Parigi Moutong, salah satunya menghadirkan pemateri Profesor Dr. H. Zainal Abidin, M.Ag Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (16/11/20230 sore.

Mengangkat tema ‘Dengan merajut persaudaraan dan kebersamaan Kita wujudkan Provinsi Sulawesi Tengah yang Aman dan Damai’, Prof. Zainal itu memberikan pandangannya dihadapan ratusan jamaah yang hadir.

“Merajut perdamaian dan kebersamaan utk Indonesia yang aman dan damai yang harus diperhatikan antara lain berprasangka baik,” kata Prof. Zainal.

Diantara umat beragama dan intern umat beragama harus selalu berprasangka baik, ujarnya

“Jika tidak maka yang muncul saling curiga atau prasangka buruk. Jika terjadi tidak mungkin membangun persahabatan,” terang Prof. Zainal yang juga Ketua MUI Kota Palu.

Masih kata Prof. Zainal, kedua, jangan monopoli kebenaran. Dengan demikian kita akan bisa menghargai dan menghormati kebenaran yang diyakini dan dipahami orang lain. Maka akan terjalin saling menghormati dan saling menghargai yang pada gilirannya akan saling mencintai,

“Ketiga, Menerima dan menghargai perbedaan. Karena perbedaan adalah sebuah keniscayaan, perbedaan adalah sunnatulllah yg hrs kita terima, “pesan Prof. Zainal.

Untuk hidup rukun dan damai tidaklah harus menghilangkan perbedaan tetapi berusaha mencari titik temu dan jika tidak didapat titik temu maka kita akan kedepankan akhlaq yakni menghormati dan menghargai orang yang berbeda dengan kita dengan penuh kesantunan, pungkasnya.

Tabligh Akbar di Kabupaten Parigi Moutong itu dibuka oleh Kapolda Sulteng diwakili Kaops Madago Raya Kombes Pol. Deny Jatmiko, SIK, selain menghadirkan narasumber Ketua FKUB Sulteng, dihadirkan juga Ustad Ali Fauzi dan Ustad Hisyam bin Alisein alias Umar Patek

Turut hadir dalam pelaksanaan Tabligh Akbar antara lain unsur forkopimda Kabupaten Parigi Moutong, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, para camat dan kepala desa serta majelis taklim. (fn)